AMLODIPINE BESYLAT

NAMA : NIKEN ROSITA
NIM : P07124215020
AMLODIPINE BESYLAT

Obat amlodipine merupakan penghambat kanal kalsium yang termasuk golongan dihidropiridin. Obat ini bekerja dengan menghambat masuknya ion kalsium melalui membran sel ke dalam sel otot polos vaskular dan sel otot jantung yang akan mempengaruhi kontraksi otot polos vaskular dan kontraksi otot jantung.
Obat ini menghambat masuknya ion kalsium secara selektif lebih ke otot polos vaskular dibandingkan dengan otot jantung.

Indikasi :
Amlodipin adalah obat tekanan darah tinggi (hipertensi). Obat ini adalah obat hipertensi yang paling sering diresepkan di indonesia setelah captopril. Terdapat banyak golongan obat antihipertensi. Amlodipin termasuk ke dalam golongan obat penghambat kanal kalsium.
 Selain untuk hipertensi, amlodipin juga diindikasikan untuk penyakit berikut:
·         Penyakit jantung koroner, dan
·         Nyeri dada (angina)

Kontraindikasi :
Hipersensitivitas, pasien berusia dibawah 18 tahun, kehamilan, pasien dengan gagal ginjal berat, pasien dengan kerusakan hati atau obstruksi saluran empedu, syok kardiogenik, infark miokard akut (rentang waktu 4 minggu), angina pektoris tidak stabil.

Efek samping
Efek samping yang sering dapat berupa sakit kepala, pusing, mengantuk, kelelahan, mual, nyeri perut, kulit merah, berdebar. Efek samping yang jarang dapat berupa kelainan darah, depresi, insomnia, takikardia, dan impotensi. Efek samping yang sangat jarang yaitu penyakit kuning yang dapat berakibat fatal.
Secara umum amlodipin tidak meninmbulkan efek samping yang berbahaya. Beberapa efek samping yang pernah dilaporkan ialah:
1.    Bengkak (1,8-10,8%): Bengkak terutama ditemukan di sisi kiri-kanan tulang kering kaki. Bengkak adalah efek samping tersering yang timbul. Sering kali bengkak pada kaki dikuatirkan pasien sebagai tanda gagal jantung, namun sebenarnnya merupakan efek samping dari amlodipin;
2.    Sakit kepala (7,3%);
3.    Lemas (4,5%);
4.    Pusing berputar (1,1-3,4%);
5.    Mual (2,9%);
6.    Nyeri perut (1,6%);
7.    Mengantuk (1,4%)

Dosis
Berbeda dengan captopril, waktu mulai kerja amlodipin dalam tubuh lebih lama daripada captopril tetapi efeknya dapat bertahan hingga 24 jam. Dengan demikian, amlodipin cukup diberikan satu kali sehari. Untuk terapi hipertensi, pertama kali amlodipin diberikan dalam dosis 5 mg sehari. Dosis kemudian ditingkatkan sesuai respon tekanan darah pasien. Dosis maksimum ialah 10 mg sehari.
Untuk terapi nyeri dada (angina), amlodipin diberikan dalam dosis 5-10 mg sehari. Demikian juga untuk penyakit jantung koroner, amlodipin diberikan dalam dosis 5-10 mg sehari. Pada penderita dengan kelainan fungsi hati, dosis obat biasanya dimulai dari 2,5 mg sehari, baru ditingkatkan menjadi 5 mg.

Sediaan
Amlodipin merupakan obat berbentuk tablet dengan sediaan dosis 2,5 mg, 5 mg, dan 10 mg. Amlodipin tersedia luas dalam bentuk obat generik maupun paten.

Sumber :