KLINDAMISIN



Nama   : Pradita Dwi Sulistyani
NIM    : P07124215079

KLINDAMISIN

Klindamisin atau Clindamycin merupakan obat antibiotik yang spektrumnya menyerupai Linkomisin, namun aktivitasnya lebih besar terhadap orgasme yang sensitif. Klindamisin ini digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh
bakteri, antara lain Staphylococcus aureus, D. pneumonia, Streptococcus pyogenes, Streptococci (kecuali Streptococcus faecalis), Streptococcus viridians dan Avtinomyces israelli serta efektif terhadap Bacteroides fragilis dan kuman pathogen anaerob.

Klindamisin ini bekerja dengan cara menghambat sisntesis protein bakteri dengan mengikat subunit ribosom 50 S yang mengakibatkan terhambatnya pembentukan ikatan peptida. Klindamisin ini diabsorbsi dengan cepat oleh saluran pencernaan.

Bentuk sediaan klindamisin yaitu kapsul 300 mg, kapsul 150 mg, salep 1,2% , sirup kering 60 ml, dan vial 150mg/ml.

Kemasan klindamisin yaitu berupa kotak berisikan 10 strip x 10 kapsul @150 mg, kotak berisikan 5 strip x 10 kapsul @300 mg, botol berisikan sirup kering 60 ml, vial berisi cairan klindamisin 150mg/ml, serta salep.

Klindamisin ini merupakan obat antibiotic untuk infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti infeksi saluran napas, infeksi kulit dan jaringan lunak, osteomielitis, infeksi  intra-abdominal, septicemia atau sepsis, absees intra-abdominal, infeksi pada panggul wanita, infeksi saluran kemih, Furuncle atau bisul, jerawat, infeksi pada gigi atau gusi, serta infeksi pada system pencernaan.

Klindamisin ini tidak boleh dikonsumsi atau di berikan kepada pasien yang hipersensitif terhadap klindamisin dan linkomisin, kemudian penderita diare, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, atopik individual (asma dan alergi), juga tidak diperuntukkan bagi pengobatan dengan infeksi ringan yang disebabkan oleh bakteri dan virus.

Setiap obat pasti ada efek samapingnya, tak terkecuali klindamisin ini. Efek samping dari klindamisin, antara lain :
1.      Gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, diare dan colitis pseudomembranousa
2.      Reaksi hipersensitif atau alergi
3.      Gangguan fungsi hati
4.      Gangguan fungsi ginjal
5.      Gangguan pada darah atau hematologi seperti neutropenia (leukopenia dan eosinofilia sementara), thrombositopenia
6.      Reaksi hipersensitif atau alergi seperti kulit kemerahan, mengelupas, perih dan gatal

Dosis klindamisin yaitu :
Dewasa yang menderita infeksi serius            : 150-300 mg tiap 6 jam
 Dewasa yang menderita infeksi lebih berat   : 300-450 mg tiap 6 jam
Anak-anak dengan infeksi serius                     : 8-16 mg/kgBB dalam 3-4 dosis                                                                                 terbagi
Anak-anak dengan infeksi yang lebih berat    : 16-20 mg/kgBB dalam 3-4 dosis     
  terbagi.