DELTIAZEM

NAMA : Tesa Gurit Kartika Wiyati
KELAS : DIV A Kebidanan Tingkat 2
NIM : P07124215034
DELTIAZEM

Diltiazem adalah obat yang digunakan sebagai anti hipertensi, mengobati angina pektoris, dan beberapa jenis aritmia. Obat ini termasuk ke dalam golongan calcium channel blockers.

A.    Indikasi
1.       Mengobati angina pektoris, terapi profilaksis angina pektoris varian, dan angina karena kejang arteri koroner.
2.       Untuk mengobati hipertensi ringan sampai sedang, baik sebagai terapi tunggal maupun kombinasi dengan anti hipertensi lainnya.
B.     Kontraindikasi
1.      Jangan menggunakan obat ini pada pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif terhadap diltiazem atau  obat – obatan yang termasuk golongan calcium channel blockers lainnya.
2.      Diltiazem tidak boleh diberikan pada penderita gagal jantung kongestif, karena bisa menyebabkan perburukan klinis.
3.      Pasien yang mengalami syok kardiogenis (sirkulasi darah yang tidak normal karena ventrikel jantung tidak berfungsi optimal), stenosis aorta (penyempitan pada saluran keluar ventrikel kiri jantung), blokade AV derajat 2 atau 3 (kecuali jika digunakan pacu jantung), atau menderita angina yang tidak stabil jangan menggunakan obat ini.
4.      Kontraindikasi pada pasien penderita syndrom penyakit sinus (sinus bradikardi, sinus ares, sinus atrial).
5.      Bagi penderita tekanan darah rendah (< 90/60 mmHg), ibu menyusui dan wanita hamil.
C.    Sediaan
Tersedia dalam kemasan Tablet dan obat suntik (Diltiazem biasanya tersedia dalm formulasi sebagai berikut : tablet 30 mg, dan 60 mg, sebagai diltiazem hydrochloride).

D.    Dosis
1.      Dosis untuk aritmia
Dewasa, oral : 3 x sehari 60 mg. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan sampai 360 mg/hari, disesuaikan dengan usia dan gejala.
2.      Dosis untuk angina varian
Dewasa, oral : 1 x sehari 100 mg. Bila perlu dosis dapat ditingkatkan sampai 1 x sehari 200 mg, disesuaikan dengan usia dan gejala.
3.      Dosis untuk hipertensi  ringan dan sedang
Dewasa, oral : 1 x sehari 100-200 mg.
E.     Efek samping
1.      Efek samping yang sering terjadi : sakit kepala, kelelahan, pusing, mengantuk, mual, nyeri perut, rasa panas dan kemerahan pada wajah, palpitasi, bradikardi, blokade sinoatrial, blokade AV, jantung berdebar, somnolensi, termasuk edema perifer (terutama pada pergelangan kaki).
2.      Kelainan pada darah, impotensi, depresi, insomnia, takikardia, ruam kulit (termasuk eritema multiforme dan torn dermatitis), fotosensitif  dan penyakit kuning  terjadi sangat jarang namun akan berakibat fatal bila terjadi. Oleh karena itu pemakaian obat ini harus dengan pengawasan dokter.
F.     Nama dagang
1.      Obat Generik : Diltiazem

2.      Obat Bermerek : Cordila SR, Cordizem, Dilmen, Farmabes, Herbesser CD Herbesser C, Dilbres, Cardyne, Dilso, Diltiazem Indo Farma, Herbesser Herbesser 90 S, Herbesser Injeksi Herbes, Herbesser/Herbesser 60 dan Lanodil, Cardizem, Cartia XT, Dilacor XR, Dilt-CD, Diltia XT, Diltzac, Matzim LA, Taztia XT, Tiazac.

G.    Kemasan

Diltiazem 30 mg tablet, kotak 10 strip @ 10 tablet

 

DAFTAR PUSTAKA

pada tanggal 23 November 2016 pukul 05.00 WIB
pada tanggal 23 November 2016 pukul 05.10 WIB
*      pada tanggal 23 November 2016 pukul 05.20 WIB
*      pada tanggal 23 November 2016 pukul 05.30 WIB
*      pada tanggal 23 November 2016 pukul 05.30 WIB