RIFAMPISIN



NAMA : Suci Nur Cahyani
NIM : P07124215074 

 
ANTIBIOTIK RIFAMPISIN
Rifampisin merupakan obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Rifampicin sering dipakai untuk pengobatan tuberculosis (TBC).
Obat ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi setelah berkontak dengan seseorang yang sedang menderita infeksi serius. Obat ini hanya diberikan dengan resep dokter. Rifampisin bekerja dengan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi. Cara kerja obat ini yaitu dengan menonaktifkan enzim bakteri yang disebut RNA polimerase. Bakteri menggunakan RNA polimerase untuk membuat protein dan untuk menyalin informasi genetik (DNA) mereka sendiri. Tanpa enzim ini bakteri tidak dapat berkembang biak dan bakteri akan mati.
  1. NAMA OBAT                        :
    Rifampisin
  2. BENTUK SEDIAAN :
Kapsul 150 mg, Kapsul 300 mg, Kapsul 450 mg, Kaplet 600 mg
  1. INDIKASI                 :
Tuberkulosis (TBC), Leprosy, Legionnaire's disease, Brucellosis, Infeksi stafilokokus
  1. KONTRAINDIKASI            :
hipersensitif terhadap golongan obat ini, penyakit kuning (jaundice), severe hepatic disease
  1. EFEK SAMPING                  :
Efek pada lambung-usus, fungsi hati abnormal, sakit kuning, reaksi demam dengan gejala-gejala seperti flu, perubahan pada fungsi ginjal dan gagal ginjal (akibat hipersensitifitas), reaksi kulit, eosinofilia, leukopenia, trombositopenia, purpura, hemolisis, syok, urin, dahak, air mata berwarna kemerah-merahan, pengotoran lensa kontak.



  1. DOSIS
Dapat diberikan melalui mulut (per oral) atau infus IV
  1. Tuberkulosis (TBC)
a.       Dewasa    : 10 mg/kg sehari atau 2-3 kali seminggu. Maksimal 600 mg/hari.
b.      Anak        : 10-20 mg/kg sehari atau 2-3 kali seminggu. Maksimal 600 mg/hari.
c.       Pada pasien dengan kerusakan hati : diperlukan pengurangan dosis
  1. Leprosy
a.       Dewasa                : 600 mg sekali sebulan
b.      Anak 10-14 tahun            : 450 mg sekali sebulan
c.       Anak <10 tahun   : 300 mg sekali sebulan
d.      Pada pasien dengan kerusakan hati : diperlukan pengurangan dosis
  1. Legionnaire's disease
a.       Dewasa                : 600-1200 mg sehari, dalam dosis terbagi.
b.      Pada pasien dengan kerusakan hati : diperlukan pengurangan dosis
  1. Brucellosis
a.       Dewasa                : 600-1200 mg sehari, dalam dosis terbagi
b.      Pada pasien dengan kerusakan hati : diperlukan pengurangan dosis
  1. Infeksi stafilokokus
a.         Dewasa                : 600-1200 mg sehari, dalam dosis terbagi
b.        Pada pasien dengan kerusakan hati : diperlukan pengurangan dosis