TUGAS MATA KULIAH FARMAKOLOGI
“CEFADROXIL (OBAT
ANTIBIOTIK)”

ELLIS
TIO CINDI SAPUTRI
NIM.
P07124215047
PROGRAM STUDI D IV
JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANYOGYAKARTA
2016/2017
CEFADROXIL
A.
Nama
Obat Antibiotik : Cefadroxil
Obat Cefadroxil adalah antibiotik
yang termasuk dalam golongan cephalosporin generasi pertama. Obat ini biasa
diresepkan oleh dokter untuk mengatasi infeksi bakteri yang terjadi pada
saluran pernapasan dan pada saluran kemih dan kelamin. Cefadroxil (baca :
sefadroksil) merupakan antibiotik yang merupakan turunan dari cefalexin.
Antibiotik ini memiliki mekanisme kerja menghambat pembentukan protein yang
terjadi pada dinding sel bakteri. Melalui mekanisme kerja tersebut cefadroxil
memiliki efek bakterisidal berpektrum luas yang dapat memastikan
bakteri-bakteri gram positif maupun gram negattif. Setelah diminum secara oral,
obat Cefadroxil akan dengan baik diabsorpsi oleh tubuh. Absorpsi obat ini tidak
dipengaruhi oleh makanan maupun asam lambung, dan konsentrasi maksimal di dalam
darah sudah dapat tercapai dalam waktu kisaran 1,5 jam setelah pemberian dosis
tunggal 500 mg dan dalam waktu kisaran 2 jam setelah pemberian dosis tunggal 1
gram.
B.
Bentuk
Sediaan
Cefadroxil tersedia dalam bentuk
tablet (500 mg – 250 mg), kapsul dan sirup (125 mg/5 ml dan 250 mg/5 ml).

C.
Kemasan
1. Cefadroxil, Kotak, berisi 5 strip @
10 kapsul.
2. Sirup, @ 60 ml. Tiap 5 ml sirup
mengandung cefadroxil monohydrate setara dengan cefadroxil 125 mg.
D.
Indikasi
Cefadroxil
diindikasikan untuk pengobatan pasien
dengan infeksi yang disebabkan oleh strain akteri yang rentan terhadap
antibiotik, seperti ada :
1.
Infeksi saluran kemih yang disebabkan
oleh E. Coli : P. Mirabilis dan Klebsiella spesies.
2.
Infeksi kulit dan struktur kulit seperti
ipetigo yang disebabkan oleh stafilokokus dan/atau streptokokus.
3.
Faringitis (radang tenggorokan) dan/atau
tonsilitis (radang amandel) yang disebabkan oleh Streptococcus pyogenes (Group
A beta-hemolytic streptococci). Untuk mengurangi berkembangnya bakteri yang
resisten dan menjaga efektivitas cefadroxil sebagai antibiotik, maka penggunaan
obat ini harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Habiskan semua dosis
yang diberikan sesuai aturan pakai. Jangan sembarangan membeli obat ini tanpa
menggunakan resep dokter.
E.
Kontraindikasi
Tidak semua orang bisa menggunakan
obat ini, bagi yang memiliki kondisi dibawah ini dilarang menggunakannya :
1. Penderita
penyakkit infeksi yang mempunyai riwayat alergi terhadap cefadroxil atau
komponen obatnya
2. Penderita
penyakkit infeksi yang mempunyai riwayat alergi terhadap antibiotik lain yang
termasuk golongan betalaktam dan cephalosporin, seperti cefalexin, amoksisilin,
penisilin dan sebagainya.
F.
Efek
Samping
Seperti jenis obat-obatan pada
umumnya, antibiotik cefadroxil juga memiliki sejumlah efek samping bagi
kesehatan yang mesti menjadi perhatian. Beberapa efek samping yang bisa terjadi
selama pengonsumsian obat diantaranya yaitu:
1. Mual dan muntah
2. Menyebabkan sebagian pasien menderita
diare
3. Menyebabkan gangguan pencernaan
selain diare
4. Menyebabkan peradangan ringan pada
lidah bagi pasien yang memiliki alergi
5. Pada pasien yang cenderung sensitif
bisa menyebabkan munculnya bercak-bercak kemerahan pada kulit dan gatal
6. Gangguan pada organ ginjal terutama
pada pasien yang memiliki riwayat sakit ginjal
7. Reaksi anafilaksis atau alergi
berbahaya dan bisa mengancam keselamatan jiwa.
G.
Dosis
1. Dewasa
a. Infeksi saluran
kemih:
Infeksi saluran
kemih bagian bawah, seperti sistitis : 1–2 gram sehari dalam dosis tunggal atau
dua dosis terbagi, infeksi saluran kemih lainnya 2 gram sehari dalam dosis
terbagi.
b. Infeksi kulit dan
jaringan lunak: 1 g sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi.
c. Infeksi saluran
pernafasan:
1) Infeksi ringan, dosis
lazim 1 gram sehari dalam dua dosis terbagi.
2) Infeksi sedang
sampai berat, 1–2 gram sehari dalam dua dosis terbagi.
d. Untuk faringitis
dan tonsilitis yang disebabkan oleh Streptococcus beta-hemolytic : 1 gram
sehari dalam dosis tunggal atau dua dosis terbagi, pengobatan diberikan minimal
selama 10 hari.
2.
Anak-anak
a. Infeksi saluran
kemih, infeksi kulit dan jaringan lunak : 25–50 mg/kg BB sehari dalam dua dosis
terbagi.
b. Faringitis,
tonsilitis, impetigo : 25–50 mg/kg BB dalam dosis tunggal atau dua dosis
terbagi.
c.
Untuk infeksi yang disebabkan Streptococcus beta-hemolytic,
pengobatan diberikan minimal selama 10 hari.
DAFTAR PUSTAKA
Dilihat
dari https://www.deherba.com/cefadroxil-manfaat-dosis-aman-dan-efek-sampingnya-bagi-kesehatan.htmlpada tanggal 22 November 2016 pukul 20.30 WIB.
Dilihat
dari http://dechacare.com/Cefadroxil-500-mg-P581-1.htmlpada tanggal 22 November 2016 pukul 20.31 WIB.
Dilihat
dari https://www.google.com/amp/s/bukusakudokter.org/2012/12/07/cefadroxil/amp/pada tanggal 22 November 2016 pukul 20.34 WIB.