NAMA :Linda Nur Wahyuni
NIM :P07124215063
KELAS :DIV reg B
TETRACYCLINE
- MEKANISME KERJA
Tetracycline adalah antibiotik spektrum
luas, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif yang termasuk
golongan antibiotik polyketide. Tetracycline bekerja dengan cara menghambat
sintesis protein dengan mekanisme mengikat sub unit 30s ribosom bakteri
sehingga introduksi asam amino pada rantai peptida yang baru terbentuk tidak
terjadi.
Antibiotik ini diserap tidak sempurna dari
saluran pencernaan. Bioavailabilitas (kadar obat dalam plasma) yang bisa
dicapai berkisar antara 60-80%. Penyerapan semakin berkurang jika digunakan
bersamaan dengan makanan dan susu/produk susu.
Setelah diserap, obat ini didistribusikan
secara luas ke dalam jaringan dan cairan tubuh. Antibiotik ini juga mampu
menembus plasenta dan masuk ke dalam air susu ibu (Baca peringatan dan keamanan
terhadap ibu hamil).
- BENTUK SEDIAAN
Tetrasiklin tersedia dalam bentuk kapsul dengan kandungan 250 mg dan
500 mg. juga ada dalam bentuk buffer
- KEMASAN
Antibiotik ini biasanya dipasarkan berupa Tetracycline HCl atau
Tetracycline buffer phosphate 250 mg dan 500 mg. Salah satu merk obat yang
mengandung tetracycline adalah super tetra.
- INDIKASI
Kegunaan tetracycline adalah untuk mengobati infeksi yang disebabkan
oleh bakteri yang peka terhadap antibiotik ini, seperti :
ü Infeksi Kulit dan jaringan lunak : selulitis, furunkulosis, pastular
dermatosis, dan acne/jerawat.
ü Infeksi saluran pernapasan : faringitis, sinusitis, tonsilitis,
mastoiditas, ototis media, bakterial pneumonia, bronkitis, dan laringitis.
ü Infeksi telinga, hidung, tenggorokan.
ü Infeksi saluran kemih dan kelamin : pielonefritis, sistitis,
pielitis, prostalitis, uretritis, dan gonorrhoeae.
ü Infeksi pada saluran pencernaan : gastrocateritis, disentri amuba
dan basiler, diare disebabkan bakteri.
ü Antibiotik ini bisa juga digunakan untuk pengobatan demam tifoid.
ü Untuk mengobati infeksi karena pembedahan.
Obat ini adalah antibiotik lini pertama untuk pengobatan Rickettsia,
Lyme desease (B. burgdorferi), demam Q (Coxiella), psittacosis dan
limfogranuloma venereum (Chlamydia), Mycoplasma pneumoniae dan nasal carriage
meningococci.
- KONTRA INDIKASI
ü Penggunaan obat ini untuk pasien dengan riwayat pernah mengalami
reaksi alergi/hipersensitivitas pada tetracycline atau derivatnya harus
dihindari.
ü Penderita gangguan ginjal berat dikontraindikasikan menggunakan
antibiotik ini.
ü Tidak boleh digunakan secara bersamaan dengan methoxyflurane,
vitamin A atau retinoid.
ü Ibu menyusui tidak boleh menggunakan antibiotik ini.
- EFEK SAMPING TETRACYCLINE
Berikut adalah
beberapa efek samping tetracycline :
ü Kebanyakan efek samping tetracycline yang muncul adalah mual,
muntah, diare, radang lidah, radang usus, dermatitis, dan urtikaria.
ü Beberapa efek samping yang tidak begitu serius seperti : luka atau
bengkak di dubur atau area genital, diare atau sakit perut, bercak putih atau
luka di bagian dalam mulut, kesulitan menelan, dan keputihan yang terasa gatal.
ü Efek samping lainnya berupa : pusing dan sakit kepala parah,
penglihatan kabur, demam, menggigil, nyeri tubuh, gejala flu, kencing lebih
sedikit dari biasanya atau tidak sama sekali, urin berwarna gelap, rasa sakit
parah pada perut bagian atas menyebar ke punggung, detak jantung cepat,
kehilangan nafsu makan, sakit kuning (menguningnya kulit atau mata), mudah
memar atau perdarahan.
ü Antibiotik ini menghambat perkembangan gigi dan tulang termasuk
untuk janin sehingga pemberian tetracycline untuk wanita hamil sebaiknya
dihindari.
ü Menyebabkan gigi kuning, abu-abu, coklat hingga hitam, terutama
untuk bayi dan anak-anak dibawah usia 8 tahun.
ü Menyebabkan efek fotosensitifitas pada kulit (paparan cahaya
matahari secara intens sebaiknya dihindari selama pemakaian antibiotik ini).
ü Reaksi pada kulit biasanya berupa kulit panas, mengelupas, kulit
menjadi pucat atau menguning dan ruam kulit merah.
ü Tetracycline juga bisa menyebabkan kesulitan nafas dan shock
anafilaksis pada beberapa orang yang peka.
- PERHATIAN
Hal-hal yang
perlu diperhatikan pasien selama menggunakan antibiotik ini adalah sebagai
berikut :
ü Hati-hati memberikan antibiotik ini pada penderita dengan fungsi
hati dan ginjal yang rusak terutama pada pemakaian obat dalam jangka waktu
panjang.
ü Tidak boleh menggunakan tetracycline jika anda sedang hamil.
Antibiotik ini menghambat perkembangan gigi dan tulang termasuk untuk janin.
ü Tetracycline mengurangi efektivitas kontrasepsi oral. Oleh karena
itu sebaiknya gunakan alat kontrasepsi lain berupa kondom atau alat kontrasepsi
lainnya.
ü Tetracycline disekresi ke dalam air susu ibu (ASI). Ibu menyusui sebaiknya tidak menggunakan
antibiotik ini.
ü Anak usia di bawah 8 tahun tidak boleh menggunakan antibiotik ini
karena bisa menghambat perkembangan gigi dan tulang. Antibiotik ini juga bisa
menyebabkan gigi berubah warna menjadi kuning, abu-abu, coklat hingga hitam.
ü Susu, yogurt, dan produk susu lainnya, suplemen zat besi,
multivitamin, suplemen kalsium, antasida, atau obat pencahar menyebabkan
antibiotik ini menjadi tidak aktif. Kalau penggunaan antibiotik ini memang
dibutuhkan beri jarak waktu yang cukup. Jika ada obat pilihan lain, sebaiknya
dipilih obat yang lebih aman.
ü Gunakan Tetracycline sesuai dengan anjuran dokter, baik itu jumlah
maupun durasi penggunaanya. Jangan menghentikan pengobatan di tengah jalan
untuk mencegah terjadinya resistensi.
- PENGGUNAAN OLEH WANITA HAMIL
FDA (badan pengawas obat dan makanan amerika serikat)
mengkategorikan tetracycline kedalam kategori D dengan penjelasan sebagai
berikut :
ü Terbukti beresiko terhadap janin manusia berdasarkan bukti-bukti
empiris yang didapatkan dari investigasi, pengalaman marketing maupun studi terhadap manusia. Namun jika potensi
keuntungan bisa dijamin penggunaan obat
pada ibu hamil bisa dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.
ü Antibiotik yang mengandung tetracycline mampu menghambat
perkembangan gigi dan tulang janin. Jika tidak benar-benar dibutuhkan,
penggunaan antibiotik ini selama kehamilan sebaiknya tidak dilakukan.
- INTERAKSI OBAT
Berikut ini
adalah interaksi dengan obat-obat lain jika digunakan secara bersamaan :
ü Jika diberikan bersamaan dengan susu, yogurt, dan produk susu
lainnya menjadi tidak aktif.
ü Makanan mengurangi penyerapan tetracycline. Hal yang sama terjadi
jika diberikan bersamaan dengan obat gangguan pencernaan (antasida dan
obat-obat mulas) yang mengandung divalen dan trivalen kation (mis Al, Ca, Mg),
Fe, Zn dan Na persiapan bikarbonat, kaolin-pektin, subsalisilat, sucralfate,
strontium ranelate, colestipol dan kolestiramin.
ü Sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan alkaloid ergot dan
methotrexate, karena potensi toksik obat-obat ini meningkat.
ü Tetracycline dapat mengganggu efek bakterisida penicillin.
ü Dapat mempotensiasi efek antikoagulan.
ü Dapat menurunkan efektivitas kontrasepsi oral.
ü Efek nefrotoksik tetracycline diperburuk oleh diuretik atau obat
nefrotoksik lain.
ü Dapat meningkatkan efek hipoglikemik insulin dan sulfonilurea pada
pasien diabetes mellitus.
ü Penggunaan bersamaan dengan methoxyflurane dapat mengakibatkan
keracunan ginjal yang fatal.
ü Peningkatan risiko benign intracranial hipertensi jika digunakan
bersamaan dengan vitamin A atau retinoid (mis acitretin, isotretinoin,
tretinoin).
- DOSIS TETRACYCLINE
Tetracycline diberikan
dengan dosis berikut:
Dosis untuk
kerentanan infeksi:
Dewasa : 250-500
mg setiap 6 jam. Maksimal : 4 g / hari.
Anak usia ≥12 tahun
maksimal : 2 g / hari.
Dosis untuk
jerawat:
Dewasa : 250-500
mg / hari, diberikan sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi, setidaknya 3
bulan.
Dosis untuk
sipilis:
Dewasa : 4 x
sehari 500 mg. Obat diberikan selama 15 hari.
Dosis untuk
brucellosis:
Dewasa : 4 x
sehari 500 mg. Obat diberikan selama 3 minggu dikombinasikan dengan
streptomisin.
Dosis untuk
Gonorea:
Dewasa : 4 x
sehari 500 mg. Obat diberikan selama 7 hari.
Untuk infeksi
berat, dosis dapat ditingkatkan sampai 2 kalinya.
Penderita
gangguan hati, dosis maksimal 1 g / hari.
Obat sebaiknya
diberikan pada waktu perut kosong. 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah
makan.
Terapi sebaiknya
diteruskan 2 hari setelah gejala hilang.