NIM :
P07124215072
Kelas :DIV
Reguler B
Ofloxacin
1. Sediaan dan Komposisi
- Ofloxacin 200 mg
Tiap tablet salut selaput mengandung: Ofloksasin 200 mg
Tiap tablet salut selaput mengandung: Ofloksasin 200 mg
- Ofloxacin 400 mg
- Tiap tablet salut selaput
mengandung: Ofloksasin 400 mg
2.
Kemasan
- OFLOXACIN 200,
Kotak. 5 strip @ 10 tablet salut selaput
-
OFLOXACIN 400, Kotak. 5 strip @ 10 tablet
salut selaput.
3. Cara Kerja Obat:
Ofloxacin adalah senyawa antibakteri sintetik
dari golongan kuinolon dan bersifat bakterisida. Ofloxacin aktif terhadap
bakteri aerobik gram positif termasuk penghasil penisilinase dan bukan
penghasil penisilinase, terhadap sebagian besar bakteri aerobik gram negatif
termasuk Enterobakteria dan Pseudomonas aeruginosa, dan terhadap Stafilokokus
yang resisten terhadap metisilina. Aktivitas antibakteri ofloxacin dengan jalan
menghambat DNA girase, suatu enzim essensial yang merupakan katalis penting
dalam duplikasi dan transkripsi DNA bakteri.
4.
Indikasi:
Ofloksasin diindikasikan
untuk orang dewasa (≥ 18 tahun) dengan infeksi-infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang peka, yaitu:
-
Bronkhitis kronik dengan eksaserbasi bakteri akut.
-
Pneumonia yang didapat dari masyarakat (community-acquired pneumonia)
-
Infeksi kulit dan struktur kulit tanpa komplikasi
-
Gonore serviks dan uretra akut tanpa komplikasi
-
Servisitis dan uretritis nongonokok
-
Infeksi campuran serviks dan uretra
-
Radang pelvik akut
-
Sistitis tanpa komplikasi
-
Infeksi saluran kemih dengan komplikasi
-
Prostatitis
5.
Kontraindikasi :
-
Pasien hipersensitif terhadap kandungan obat atau golongan kuinolon lain
- Anak-anak, dewasa < 18 tahun dan
wanita hamil
- Wanita menyusui
6. Dosis:
-
Dosis umum untuk dewasa: 200 – 400 mg setiap 12 jam.
-
Pengobatan infeksi saluran kemih tanpa atau dengan komplikasi: 200 mg setiap 12
jam.
-
Prostatitis: 300 mg setiap 12 jam.
-
Infeksi saluran pernapasan bagian bawah atau infeksi kulit dan jaringan lunak:
400 mg setiap 12 jam.
-
Pengobatan akut, urethral ringan dan/atau gonore servikal yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae: 400 mg dalam dosis tunggal.
7. Peringatan dan Perhatian :
-
Hati-hati pada penderita yang peka terhadap gangguan sistem saraf pusat karena
seperti kuinolon lainnya, ofloksasin dapat menyebabkan stimulasi sistem saraf,
walaupun hal ini jarang terjadi.
-
Reaksi hipersensitivitas yang fatal dan serius dapat terjadi pada pemberian
awal, karena itu pemberian obat segera dihentikan bila mulai terjadi ruam kulit
atau tanda-tanda hipersensitivitas lainnya. Reaksi tersebut dapat ditanggulangi
dengan pemberian epinefrin dan tindakan resusitasi lainnya; meliputi pemberian
oksigen, cairan I.V., antihistamin, kortikosteroid, amino pressor dan
pembebasan jalan nafas, sesuai dengan indikasi klinik.
-
Reaksi fotosensitivitas dapat terjadi, karena itu penderita jangan terlalu lama
kontak dengan sinar matahari langsung atau sinar ultraviolet buatan. Pengobatan
harus segera dihentikan bila terjadi reaksi fotosensitivitas.
-
Kolitis pseudomembranosa merupakan kasus yang dilaporkan pada hampir semua
antibakteri, termasuk juga ofloksasin. Oleh karena itu, diagnosis ini perlu
dipertimbangkan pada pasien yang mengalami diare setelah pemberian antibakteri
apapun juga.
-
Pemberian ofloksasin harus segera dihentikan apabila tendon terasa nyeri,
meradang, atau ruptur. Pasien harus beristirahat dan sementara tidak
berolahraga sampai diagnosis adanya tendinitis atau ruptur tendon telah disingkirkan.
Ruptur tendon dapat terjadi selama atau sesudah terapi ofloksasin.
-
Hati-hati pada penderita kerusakan ginjal atau hati, pengamatan klinik dan tes
laboratorium yang sesuai harus dilakukan sebelum dan selama terapi karena
eliminasi ofloksasin dapat berkurang.
-
Selama terapi jangka panjang dengan ofloksasin, perlu dilakukan tes fungsi
organ secara periodik, termasuk ginjal, hati dan hematopoietik.
-
Hati-hati pada penderita yang melakukan aktivitas yang membutuhkan kepatuhan
dan koordinasi mental yang utuh, misalnya mengoperasikan mesin atau kendaraan
bermotor karena ofloksasin dapat menyebabkan dizziness.
-
Sebelum memulai terapi dengan ofloksasin, perlu diketahui apakah pasien
mempunyai sejarah konvulsi, karena terapi dengan ofloksasin dapat mengakibatkan
konvulsi.
-
Hindari penggunaan pada kehamilan, dan untuk wanita menyusui sebaiknya hanya
digunakan bila benar-benar perlu.
-
Hendaknya minum air yang mencukupi untuk mencegah pembentukan kadar yang tinggi
dalam urin.
-
Pemberian jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan yang berlebihan dari
mikroorganisme yang kurang peka.
8. Efek Samping :
Mual, muntah, diare,
insomnia, sakit kepala, pusing, kelelahan, kekeringan di mulut, sakit dan kram
perut, sakit dada, nafsu makan menurun, kemerahan kulit, vaginitis, dysgeusia,
rasa gatal digenitalia eksterna (pada wanita), dizziness, kembung, gangguan
gastrointestinal, gugup, faringitis, demam, gangguan tidur, somnolens, trunk
pain, vaginal discharge, gangguan penglihatan dan konstipasi.