KLARITROMISIN



Nama   :Latifatun Niswah
NIM     :P07124215061
Kelas    :DIV reg B


KLORAMFENIKOL KAPSUL
   A.    Mekanisme Kerja
Kloramfenikol bekerja menghambat sintesis protein bakteri. Obat dengan mudah masuk ke dalam sel melalui proses difusi terfasilitasi. Obat mengikat secara reversible unit ribosom 50S, sehingga mencegah ikatan asam amino yang mengandung ujung aminoasil t-RNA dengan salah satu tempat berikatannya di ribosom. Pembentukan ikatan peptide dihambat  selama obat berikatan dengan ribosom. Kloramfenikol juga dapat menghambat sintesis protein mitokondria sel mamalia karena ribosom mitokondria mirip dengan ribosom bakteri.

   B.     Bentuk Sediaan
Kapsul 250 mg
                                                 
   C.     Indikasi
Kapsul 250 mg / Sirup  125 mg
·         Kloramfenikol merupakan obat pilihan untuk penyakit tifus, paratifus, dan salmonesis lainnya.
·         Untuk infeksi berat yang disebabkan oleh H. Influenzae (terutama infeksi meningual), ricketsia, lyphogranuloma-psittacosis dan beberapa bakteri gram- negative yang menyebabkan bakteremia meningitis, dan infeksi berat lainnya.

   D.    Kontraindikasi
·         Penderita yang hipersensitif atau mengalami reaksi toksis dengan kloramfenikol.
·         Jangan digunakan untuk mengobati influenza, batuk pilek, infeksi tenggorokan, atau untuk mencegah infeksi ringan.

   E.     Dosis
Kapsul 250 mg
Dewasa, anak- anak, dan bayi berumur lebih dari 2 minggu:
50 mg/Kg BB sehari dalam dosis terbagi 3-4
Bayi premature dan bayi berumur kurang dari 2 minggu:
25 mg/Kg BB sehari dalam dosis terbagi 4.

   F.      Efek Samping
Efek  samping yang mungkin terjadi adalah reaksi hipersensitivitas, demam, kemerahan pada tubuh, mimpi buruk, bengkak pada wajah dan mata, anemia, penurunan jumlah sel darah putih maupun trombosit yang disebabkan karena supresi pada sumsum tulang, mual, muntah, diare, kesemutan, gangguan penglihatan. Penggunaan dosis tinggi pada bayi baru lahir dapat menyebabkan grey baby syndrome dimana keadaannya memburuk dengan cepat.
Penggunaan kloramfenikol membutuhkan adanya pemeriksaan darah secara berkala untuk mendeteksi timbulnya efek samping serius penghambatan pembentukan sel darah. Penggunaan kloramfenikol sekarang sudah banyak ditinggalkan kecuali tidak dapat digunakan obat jenis lain.
Penggunaan kloramfenikol harus berhati – hati pada penderita gangguan fungsi hati berat dikarenakan obat ini diproses di hati dan dapat masuk hingga ke cairan otak, plasenta dan ke janin. Penggunaan pada pasien gagal ginjal dan kerusakan hati berat dapat menyebabkan obat ini tersedia dalam darah dengan dosis tinggi dan meningkatkan resiko toksisitasnya.

   G.    Peringatan dan Perhatian
·         Sebaiknya jangan digunakan untuk infeksi yang sudah jelas penyebabnya kecuali bila ada kemungkinan infeksi berat.
·         Pada pemakaian kloramfenikol dalam waktu lama perlu dilakukan pengawasan terhadap kemungkinan timbulnya superrinfeksi dengan bakteri dan jamur.
·         Keamanan pada wanita hamil dan menyusui belum diketahui dengan pasti.
·         Jangan digunakan untuk mencegah infeksi, pengobatan influenza, batuk,pilek atau infeksi tenggorokan.
·         Hati- hati bila digunakan pada penderita dengan gangguan ginjal dan pada bayi premature dan pada 2 minggu yang pertama.