Nama:Apriliane Damayanti
NIM: P07124215003
GLISERIN
Nama Generik: Gliserin.
Golongan: Katartik, Laksatif, osmotik.
A.
Indikasi
Gliserin
Konstipasi. Menurunkan tekanan intraokular; mengurangi
edema corneal, dan secara oral juga untuk menurunkan tekanan intrakranial.
B.
Kontra
Indikasi
Alergi
terhadap gliserin, atau mengalami pendarahan rektal.
C. Dosis dan Cara Pemakaian:
1.
Per rektal; dosis lazim supositoria
gliserin, untuk dewasa dan anak > 6 Tahun 2-3 g. Mula kerjanya: 15-30 menit.
2.
Anak < 6 tahun; Suppostoria 1-1,7
g.
3.
Menurunkan tekanan intrakranial:
oral 1.5 g/kg/hari dibagi setiap 4 jam; dosis 1 g/kg setiap 6 jam juga telah
digunakan.
4.
Mengurangi edema korneal: Ophthalmic
solution: 1-2 drop ke mata sebelum periksa mata atau bila untuk efek lubrikan,
1-2 drop setiap 3-4 jam.
5.
Menurunkan tekanan intraokular:
oral: 1-1.8 g/kg 1-11/2 jam sebelum operasi; tambahan dosis dapat diberikan
dalam interval 5 jam.
D.
Efek Samping
Gliserin
Rasa tidak nyaman pada rektum atau iritasi. Pada
pemberian secara oral gliserin dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah,
diare, haus, pusing, dan bingung mental (jarang). Aritmia jantung telah
dilaporkan.
E.
Peringatan
dan atau Perhatian
Gliserin supositoria harus digunakan secara hati-hati
pada pasien dengan sakit perut, mual, muntah, atau mengalami perubahan pola
buang air besar yang tiba-tiba dan berlangsung selama > 2 minggu. Karena
gliserin menyebabkan ekspansi cairan ekstraseluler hati-hati pemberian pada
pasien dengan hipervolemi, gagal jantung, atau gangguan ginjal.
F.
Bentuk:
Supositoria
1g, 2g.
G.
Kekuatan
Sediaan :
Larutan oral
H.
Penyimpanan
dan Stabilitas
Gliserin
supositoria sebaiknya disimpan pada suhu < 25°C (dapat disimpan dalam kulkas,
tapi hindarkan suhu beku), dalam kemasan yang tertutup rapat/ kedap udara.
Hindarkan
dari panas. Kelembaban, dan paparan sinar langsung.
Sumber
Dilihat dari
http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/gliserin.html, diakses
pukul 05.14 tanggal 23 November 2016