ROXITROMICIN


Nama       : Renita Dyah Ayu 
NIM          : P07124215070 
Prodi        : D IV Kebidanan Reg. B


JENIS OBAT ROXITROMICIN
Roksitromisin adlah derivat Eritromisin yang diserap dengan baik pada pemberian oral. Obat ini lebih jarang menimbulkan iritasi lambung dibandingkan dengan Eritromisin. Roxithromycin diberikannya efek bakteriostatik yang berhubungan dengan menghambat sintesis protein pada ribosom. Spektrum kegiatan termasuk mikroorganisme gram positif dan gram negatif. Bacteroides fragilis, Mycobacterium hominis, Enterobacter spp. tahan terhadap Roxithromycin. Juga (bioavailabilitas) kadar obat yang tersedia tidak banyak terpengaruh oleh adanya makanan dalam lambung. Kadar obat dalam darah dan plasma lebih tinggi dari Eritromisin.

Bentuk sediaan yang beredar adalah tablet atau kapsul 150 mg dan 300 mg.

Indikasinya diperuntukkan untuk infeksi THT, saluran nafas bagian atas dan bawah seperti bronkitis akut dan kronik, penumonia, uretritis (selain Gonore) akut dan kronis, infeksi kulit seperti pioderma, impetigo, dermatitis dengan infeksi, ulkus pada kaki.

Kontra Indikasi:
Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap roxitromisin  atau antibiotik makrolida lainnya.
  • roksitromisina (Roxithromycin) harus dihindari pada pasien yang memiliki riwayat reaksi hipersensitifitas pada roksitromisina (Roxithromycin) dan antibiotika makrolidum lainnya.
  • roksitromisina (Roxithromycin) dikontraindikasikan untuk pasien dengan fungsi hati dan ginjal yang rusak.
  • gunakan antibiotik ini dengan hati-hati jika pasien memiliki masalah jantung atau sedang memakai obat-obatan yang dapat menyebabkan masalah jantung tertentu ( misalnya , perpanjangan QT atau bradycardia ) , atau terjadinya ketidakseimbangan elektrolit ( misalnya , level kalium atau natrium yang rendah ) .
Efek samping dari Roxithromycin
• Sistem pencernaan: mual, muntah, sakit perut, diare, peningkatan aktivitas enzim hati, dalam kasus yang sangat jarang terjadi - gagal hati
• Reaksi alergi: eritema, ruam kulit, edema
• Lain-lain: demam, sakit kepala, tinnitus, peningkatan kadar eosinofil
Jika Anda mengalami efek samping yang berlangsung lama atau menjadi mengganggu, silahkan beritahu dokter Anda penyesuaian dosis atau penghentian pengobatan mungkin diperlukan.
Dosis:
  • Dewasa: 150 mg dua kali sehari atau 300 mg sekali sehari
  • Untuk anak-anak : 2.5-5 mg / kg BB/ hari, diberikan dalam dua dosis terbagi
  • 30 menit sebelum makan atau 2 jam setelah makan