Nama : Chatrine Aprilia Hendraswari
Kelas : DIV Kebidanan reguler B sem 3
NIM : P07124215045
Amoksisilin
Amoksisilin
(amoxicillin) adalah antibiotik yang digunakan untuk pengobatan infeksi saluran
pernafasan bagian atas dan bawah, infeksi saluran kemih, saluran cerna, kulit
dan jaringan lunak.
Obat ini adalah antibiotik beta laktam yang termasuk keluarga penicillin yang mempunyai spektrum sedang, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. Antibiotik ini termasuk bakteriolitik yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga lintas hubungan antara rantai polimer peptidoglikan linier yang membentuk komponen utama dari dinding sel bakteri menjadi terganggu.
Obat ini adalah antibiotik beta laktam yang termasuk keluarga penicillin yang mempunyai spektrum sedang, aktif terhadap bakteri gram negatif maupun gram positif. Antibiotik ini termasuk bakteriolitik yang bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga lintas hubungan antara rantai polimer peptidoglikan linier yang membentuk komponen utama dari dinding sel bakteri menjadi terganggu.
B. Bentuk
Sediaan
Obat
ini tersedia dalam bentuk tablet, kaplet atau kapsul 250 mg, 500 mg, 1000 mg
atau syrup dengan kadar 125 mg/ 5 ml syrup dan 250 mg/ 5 ml syrup forte.
C. Kemasan


D.
Indikasi
Infeksi
saluran kemih, infeksi saluran napas atas, bronchitis; pneumonia; otitis media;
abses gigi dan infeksi rongga mulut lainnya; osteomielitis; penyakit lyme;
profilaksis endokarditis; profilaksis paska splenektomi; infeksi ginekologis;
gonorrhea; eradikasi Helicobacter pylori; antrax.
E. Kontraindikasi
Jangan
menggunakan obat ini pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitif (alergi)
pada amoksisilin (Amoxicillin) dan antibiotik betalaktam lainnya seperti
penisillinum dan cephalosporin.
Perhatian :
Riwayat
alergi; gangguan ginjal; bercak kemerahan pada demam kelenjar (glandular
fever); infeksi cytomegalovirus; leukimis limfositik kronik, dan kemungkinan
infeksi HIV; pertahankan hidrasi yang cukup pada dosis tinggi (risiko
kristaluria); kehamilan dan menyusui
Kehamilan:
FDA (badan
pengawas obat dan makanan amerika serikat) mengkategorikan amoxicillin kedalam kategori
B dengan penjelasan sebagai berikut :
“Penelitian
pada reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin dan tidak ada studi
yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil / Penelitian pada
hewan telah menunjukkan efek buruk, namun studi yang memadai dan terkendali
dengan baik pada ibu hamil tidak menunjukkan resiko untuk janin pada trimester
berapapun.”
Hasil studi
pada hewan tidak selalu equivalen dengan hasil pada manusia. Karena belum ada
penelitian yang memadai dan terkendali dengan baik pada wanita hamil maka
pemakaian amoxicillin pada wanita hamil harus dikonsultasikan terlebih dahulu
dengan dokter untuk dipertimbangkan besarnya manfaat dibandingkan dengan resiko
yang mungkin terjadi baik pada ibu maupun pada janin.
Ibu menyusui :
Pada
air susu jumlah sangat sedikit (trace amount)
F. Efek
Samping
Berikut
adalah beberapa efek samping amoxicillin yang umum terjadi :
1. Kebanyakan
efek samping amoksisilin (Amoxicillin) yang muncul adalah mual, muntah, ruam,
dan antibiotik kolitis.
2. Kadang-kadang
diare juga dapat terjadi.
3. Efek samping
yang jarang seperti perubahan mental, sakit kepala ringan, insomnia,
kebingungan, kecemasan, kepekaan terhadap cahaya dan suara, dan berpikir tidak
jelas.
4. Perawatan
medis harus segera diberikan jika tanda-tanda pertama dari efek samping muncul
karena jika seseorang mengalami reaksi hipersensitivitas (alergi) terhadap obat
ini, dapat mengalami shock anafilaktik yang bisa berakibat fatal.
G. Dosis
Amoksisilin
(Amoxicillin) diberikan dengan dosis :
1.
Dosis lazim dewasa untuk Actinomycosis
500 mg 3 x sehari
secara oral atau 875 mg 2 x sehari secara oral. Pengobatan dilakukan selama 6
bulan.
2. Dosis lazim dewasa untuk pencegahan
bakterial endokarditis
2
gram secara oral, diberikan 2 jam
sebelum dilakukan prosedur operasi.
3.
Dosis lazim dewasa untuk pengobatan infeksi klamidia :
500
3 x sehari secara oral selama 7 hari.
4.
Dosis lazim dewasa untuk cystitis :
250-500
3
x sehari secara oral selama 3-7 hari.
5.
Dosis lazim dewasa untuk infeksi saluran kemih :
250-500
3
x sehari secara oral selama 3-7 hari.
6.
Dosis lazim dewasa untuk infeksi Helicobacter pylori :
1 gram
2-3 x sehari selama 14 hari. Pengobatan dilakukan secara kombinasi dengan metronidazole
dan bismuth subsalicylate atau dengan clarithromycin
dan proton-pump inhibitor seperti omeprazole
atau lansoprazole.
7.
Dosis lazim dewasa untuk lyme disease-Arthritis :
500mg
3 x sehari secara oral selama 14-30 hari.
8.
Dosis lazim dewasa untuk lyme disease-carditis :
500
3 x sehari secara oral selama 14-30 hari.
9.
Dosis lazim untuk otitis media :
250-500
3
x sehari selama 10-14 hari.
10.
Dosis lazim untuk pneumonia :
500
3 x sehari secara oral selama 7-10 hari.
11.
Dosis lazim dewasa untuk sinusitis :
250-500
3
x sehari selama 10-14 hari.
12.
Dosis lazim dewasa untuk infeksi kulit dan jaringan lunak :
250-500
3
x sehari selama 7-10 hari.
13.
Dosis lazim dewasa untuk infeksi saluran pernapasan atas :
250-500
3
x sehari secara oral selama 7-10 hari.
14.
Dosis lazim untuk bronchitis :
250-500
3
x sehari secara oral selama 7-10 hari.
15.
Dosis lazim dewasa untuk tonsilitis / faringitis :
Immediate-release :
250-500 mg 3 x sehari secara oral 7-10 hari.
Extended-release : 775
mg 1 x sehari secara oral selama 10 hari. Obat diberikan 1 jam setelah makan.
16.
Dosis lazim anak untuk pencegahan endokarditis :
50 g/kg
BB secara oral. Pemberian dilakukan 1 jam sebelum prosedur operasi dilakukan.
17.
Dosis lazim anak untuk otitis media :
Usia 4 minggu – 3 bulan
: 20-30 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 x dosis terbagi setiap 12 jam.
Usia 4 bulan – 12 tahun
: 20-50 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 x dosis terbagi setiap 8-12 jam.
18.
Dosis lazim anak untuk infeksi kulit dan jaringan lunak :
Usia 4 minggu – 3 bulan
: 20-30 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 x dosis terbagi setiap 12 jam.
Usia 4 bulan – 12 tahun
: 20-50 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 x dosis terbagi setiap 8-12 jam.
19.
Dosis lazim untuk infeksi saluran kemih :
Usia 4 minggu – 3 bulan
: 20-30 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 x dosis terbagi setiap 12 jam.
Usia 4 bulan – 12 tahun
: 20-50 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 x dosis terbagi setiap 8-12 jam.
20.
Dosis lazim anak untuk pneumonia :
40-50 g/kg berat badan/hari
secara oral, dibagai dalam 2-3 x dosis setiap 8 jam.
21.
Dosis lazim anak untuk tonsilitis/faringitis :
Usia 4 minggu – 3 bulan
: 20-30 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 x dosis terbagi setiap 12 jam.
Usia 4 bulan – 12 tahun
: 20-50 mg/kg berat badan/hari dalam 2-3 x dosis terbagi setiap 8-12 jam.
Usia > 12 tahun :
Immediate-release :
250-500 mg 3 x sehari secara oral 7-10 hari.
Extended-release : 775
mg 1 x sehari secara oral selama 10 hari. Obat diberikan 1 jam setelah makan.
Sumber:
Diakses
dari http://www.farmasiana.com/amoxicillin/amoxicillin/
pada tanggal 22 November 2016 pukul 19.32 WIB